THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 31 Januari 2011

mencari


Sepeda gunung atau (All Terrain Bike/ATB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalan di tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitanSan Fransisco.
Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker-peredam kejut. Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-27 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 27 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 9 piringan. Sehingga 3 x 9 = 27 tingkat kecepatan yang berbeda.
Sepeda gunung atau (All Terrain Bike/ATB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalan di tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitanSan Fransisco.
Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker-peredam kejut. Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-27 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 27 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 9 piringan. Sehingga 3 x 9 = 27 tingkat kecepatan yang berbeda.
sumber: wikipedia.org

ngmong-ngomong sepeda, gw lagi mw nyari sepeda gunung nh yg biasa di kenal MTB, klo lu pnya saran, penglman dlm nyari sepeda MTB share aj,,
gw jg nyari yg murah...:)

Selasa, 25 Januari 2011

Dasar-dasar komunikasi efektif



I. Karakteristik komunikator
Ketika komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakana, tetapi juga keadaan dia sendiri. Ia tidak dapat menyuruh pendengar hanya memeprhatikan apa yang ia katakana. Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan.
Aristoteles menyebut karakter komunikasi tersebut sebagai ethos, yang terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik.

II. Dimensi-dimensi ethos
       Ada tiga dimensi ethos yang mempengaruhi efektifitas komunikasi, yaitu:
1.      Kredibilitas
Seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator
2.      Atraksi
Terdapat faktor-faktor situasional yang memperngaruhinya seperti daya tarik fisik, ganjaran, kesamaan dan kemampuan. Atraksi fisik menyebabkan komunikator menjadi menarik.
3.      Kekuasaan
Kemampuan menimbulkan ketundukan. Ketundukan timbul dari antara komunikator dan komunikate.

III. Karakteristik Saluran (channel)
       Tiap medium memiliki karakteristik sendiri yang berbeda. Tiap medium memilki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, penentuan suatu medium perlu disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan dari masing-masing medium.
·         Karakteristik media
a.       Kebutuhan luasnnya jangkauan dan kecepatan penetrasi
“apabila pesan yang ingin disampaikan ditunjukan kepada masyarakat secara luas dan penetrasinya cepat, maka tv dan radio menjadi pilihan utama”
b.      Kebutuhan pemeliharaan memori
“apabila penyampaian pesan lebih ditujukan pada upaya agar pesan-pesan yang disampaikan tetap diingat oleh khalayak dalam kurun waktu yang relative lebih lama(spanduk, poster)”
c.       Kebutuhan jangkauan khalayak yang selektif
“pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk kelompok-kelompok masyarakat tertentu(surat kabar, majalah)”
d.      Kebutuhan jangkauan khalayak lokal
“sasaran yang diinginkan bersifat lokal(radio lokal, bioskop)”
e.       Kebutuhan frekuensi tinggi
“pesan-pesan yang disampaikan membutuhkan frekuensi penyampaian yang tinggi(radio)”
·         Karakterisitik kreatif
a.       Kebutuhan gerak
b.      Kebutuhan warna
c.       Kebutuhan suasana
d.      Kebutuhan demonstrasi
e.       Kebutuhan deskripsi

IV. Karakteristik Khalayak
            Khalayak merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui siaran/medium yang diterima sampai pada khalayak dan mendapatkan tanggapan positif.
            Konsep khalayak dalam konteks komunikasi telah dikenal sejak Yunani kuno. Pada massa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang menonton suatu pertunjukan. Dengan demikian pengertian khalayak adalah sekumpulan orang yang terorganisir pada waktu dan tempat tertentu, di mana masing-masing secara sukarela datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama serta tujuan ingin memperoleh hiburan.
·         Karakterisik khalayak
a.       Khalayak sebagai penggarap informasi
b.      Khalayak sebagai “problem solver”
“informasi mampu membantu khalayak dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi”
c.       Khalayak sebagai mediator
“pada dasarnya penyebaran informasi tidak berhenti sampai khalayak saja, melainkan sangat memungkinkan seorang khalayak untuk meneruskan kembali informasi yang diterimanya kepada orang lain”
d.      Khalayak yang mencari pembela
“seseorang yang memilih medium tertentu dengan alasan bahwa informasi yang diperoleh dari medium tersebut mampu mendukung atau memperkuat keyakinannya”.
e.       Khalayak sebagai anggota kelompok
f.        Khalayak sebagai kelompok
“penyajian informasi dengan sendirinya akan disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik dari kelompok khalayak sasaran”
g.       Selera khalayak
“agar penyampaian informasi mencapai sasarannya, terlebih dahulu perlu diketahui apa dan bagaimana selera dari calon sasaran khalayak yang akan dituju”.


Refrensi:
(Ilmu komunikasi, Riswandi)