THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Rabu, 24 Agustus 2011

ayo ikutan

Ikuti “CONNECT & WIN”! Ratusan kesempatan mendapatkan iPad2, iPhone4, BlackBerry & Pulsa Gratis puluhan juta rupiah!!

by OT For You on Wednesday, May 18, 2011 at 12:24pm
 


Ayo ikuti “CONNECT & WIN” sekarang juga! Ada ratusan kesempatan mendapatkan iPad2, iPhone4, BlackBerry & Pulsa Gratis puluhan juta rupiah!!




Caranya mudah…
  • Undang teman kamu sebanyak-banyaknya untuk ikutan di “CONNECT & WIN”.
  • Untuk setiap teman yang bergabung di “CONNECT & WIN” atas undangan kamu, kamu akan mendapatkan Poin.
  • Kumpulkan Poin sebanyak-banyaknya dan tukarkan dengan iPad2, iPhone4, BlackBerry atau Pulsa Gratis Rp 50.000 atau Rp 100.000!
  • Semakin banyak Poin kamu, semakin banyak hadiah yang bisa kamu dapatkan!


Video Tutorial CONNECT & WIN: http://www.youtube.com/watch?v=r7EBfGU2uj4

Ikuti langkah-langkah berikut:
  • LIKE fanpage OT For You [http://facebook.com/OTForYou]
  • Masuk ke aplikasi CONNECT & WIN [http://ow.ly/4X4j2], dan klik tombol ENTER
 
  • Allow application

  • LIKE semua fanpage dan klik tombol NEXT

  • REGISTRASI

  • INVITE (undang teman)


  • Kamu juga bisa mengajak teman bergabung dengan menyebarkan LINK UNIK kamu di Facebook, Twitter, SMS, Chat, Email, Blog, Forum Diskusi, dsb.

  • Setelah Poin terkumpul, langsung tukarkan dengan HADIAH

  • Kamu tidak hanya mendapatkan Poin dari teman-teman yang bergabung (member) atas undangan kamu, tapi juga dari banyaknya member yang berhasil didapatkan teman-teman kamu tersebut. Hal ini berlaku sampai 3 level di bawah kamu dengan nilai poin sebagai berikut:
o   Level 1 : 50 poin/member
o   Level 2 : 20 poin/member
o   Level 3 : 5 poin/member
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Ilustrasi tabel diatas menggambarkan jika kamu mendapatkan member sebanyak 30 orang, dan jika member dibawah kamu tersebut masing-masing juga mendapatkan 30 member, maka jumlah network yang kamu punya bisa mencapai 27.930 members dan kamu punya Poin sebanyak 154.500! Semakin banyak member di Level 1, semakin banyak juga members kamu di Level 2 dan 3!

  • Poin yang kamu kumpulkan tersebut bisa kamu tukarkan dengan hadiah!
  • Sistem penukaran hadiahnya adalah seperti sistem lelang turun harga/nilai (Descending Bid Auction). Jadi kamu menggunakan Poin yang kamu punya untuk mengintip nilai hadiahnya terlebih dahulu. Setiap ada yang mengintip, nilai hadiahnya akan terus berkurang sejumlah Poin yang terpakai.
  • Setelah nilai hadiahnya terus berkurang, dan menurut kamu sudah cukup murah untuk kamu dapatkan, langsung saja klik “TUKAR HADIAH”. Jika kamu klik “TUKAR HADIAH”, Poin kamu akan berkurang sejumlah harga hadiah tersebut pada saat itu.
  • Jika menurut kamu masih terlalu tinggi atau Poin kamu belum mencukupi, maka kamu bisa coba lagi sesaat kemudian di hari yang sama atau keesokan harinya.
  • Kamu hanya diberi waktu  5 detik untuk membuat keputusan mau menukarkan Poin kamu dengan hadiah tersebut atau tidak.
  • Untuk mengintip 1 hadiah kamu perlu menggunakan 10 Poin. Jika ingin mengintip secara langsung semua 6 hadiah, kamu hanya perlu menggunakan 50 Poin (lebih hemat 10 Poin dibanding intip hadiah satu per satu sebanyak 6 kali).
  • Setiap saat, harga hadiah akan terus berkurang sehingga kamu berkesempatan untuk mendapatkannya dengan Poin seminimal mungkin.



Keterangan:
  • Periode kontes: 1 April s/d 31 Desember 2011
  • Peserta kontes yang telah menukarkan Poin-nya dengan hadiah, akan dihubungi via email mengenai pengiriman hadiahnya.
  • Pengiriman hadiah hanya dilakukan hanya di hari kerja Senin, Rabu & Jumat. Penukaran hadiah yang dilakukan di hari libur akan di-proses di hari kerja.
  • Kontes ini berlaku untuk semua yang memiliki akun Facebook di seluruh wilayah Indonesia.
  • Setiap peserta wajib memasukan Nama*, Email, No. Handphone, Jenis Kelamin* dan Tanggal Lahir* dan Alamat Lengkap yang benar saat registrasi [yang diberi tanda bintang (*) harus sesuai dengan data di tanda pengenal]. Jika terdapat perbedaan pihak penyelenggara bisa menggugurkan pemenang!
  • Pastikan nomor HP yang dicantumkan adalah nomor yang akan diisikan pulsa. Pihak penyelengara hanya akan mengirimkan pulsa ke nomor tersebut. 
  • Warning! Peserta yang melakukan tindakan hacking atau kecurangan dengan menggunakan akun palsu untuk mendapatkan member, akan dihapus semua Poin-nya tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu dari pihak penyelenggara. Peserta masih tetap bisa mengikuti kontes ini, namun jika ditemukan kembali melakukan kecurangan, Poin akan dihapus kembali. Mohon bermain sejujur-jujurnya.
  • Promo ini tidak dikenakan biaya apapun. Hati-hati penipuan.


Info tambahan:
Cara mendapatkan Poin Bonus!

   

   

   

   

   




Senin, 23 Mei 2011

InterPals.Net : arief's profile

Senin, 31 Januari 2011

mencari


Sepeda gunung atau (All Terrain Bike/ATB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalan di tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitanSan Fransisco.
Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker-peredam kejut. Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-27 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 27 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 9 piringan. Sehingga 3 x 9 = 27 tingkat kecepatan yang berbeda.
Sepeda gunung atau (All Terrain Bike/ATB) adalah sepeda yang digunakan dalam medan yang berat. Pertama kali diperkenalan di tahun 1970, oleh pemakai sepeda di perbukitanSan Fransisco.
Sejak saat itu dunia mengenal sepeda gunung ini. Ciri-cirinya adalah ringan, bentuk kerangka yang terbuat dari baja, aluminium dan yang terbaru menggunakan bahan komposit serat karbon (Carbon Fiber Reinforced Plastic) dan menggunakan shock breaker-peredam kejut. Sedangkan ban yang dipakai adalah yang memiliki kemampuan untuk mencengkeram tanah dengan kuat. Sepeda gunung memiliki 18-27 gear pindah yang berguna untuk mengatur kecepatan dan kenyamanan dalam mengayuh pedalnya. Sepeda gunung dengan 27 gear berarti memiliki crankset depan dengan 3 piringan dan cassette sprocket dengan 9 piringan. Sehingga 3 x 9 = 27 tingkat kecepatan yang berbeda.
sumber: wikipedia.org

ngmong-ngomong sepeda, gw lagi mw nyari sepeda gunung nh yg biasa di kenal MTB, klo lu pnya saran, penglman dlm nyari sepeda MTB share aj,,
gw jg nyari yg murah...:)

Selasa, 25 Januari 2011

Dasar-dasar komunikasi efektif



I. Karakteristik komunikator
Ketika komunikator berkomunikasi, yang berpengaruh bukan saja apa yang ia katakana, tetapi juga keadaan dia sendiri. Ia tidak dapat menyuruh pendengar hanya memeprhatikan apa yang ia katakana. Pendengar juga akan memperhatikan siapa yang mengatakan.
Aristoteles menyebut karakter komunikasi tersebut sebagai ethos, yang terdiri dari pikiran baik, akhlak yang baik, dan maksud yang baik.

II. Dimensi-dimensi ethos
       Ada tiga dimensi ethos yang mempengaruhi efektifitas komunikasi, yaitu:
1.      Kredibilitas
Seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator
2.      Atraksi
Terdapat faktor-faktor situasional yang memperngaruhinya seperti daya tarik fisik, ganjaran, kesamaan dan kemampuan. Atraksi fisik menyebabkan komunikator menjadi menarik.
3.      Kekuasaan
Kemampuan menimbulkan ketundukan. Ketundukan timbul dari antara komunikator dan komunikate.

III. Karakteristik Saluran (channel)
       Tiap medium memiliki karakteristik sendiri yang berbeda. Tiap medium memilki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu, penentuan suatu medium perlu disesuaikan dengan tujuan dan kemampuan dari masing-masing medium.
·         Karakteristik media
a.       Kebutuhan luasnnya jangkauan dan kecepatan penetrasi
“apabila pesan yang ingin disampaikan ditunjukan kepada masyarakat secara luas dan penetrasinya cepat, maka tv dan radio menjadi pilihan utama”
b.      Kebutuhan pemeliharaan memori
“apabila penyampaian pesan lebih ditujukan pada upaya agar pesan-pesan yang disampaikan tetap diingat oleh khalayak dalam kurun waktu yang relative lebih lama(spanduk, poster)”
c.       Kebutuhan jangkauan khalayak yang selektif
“pesan yang disampaikan dimaksudkan untuk kelompok-kelompok masyarakat tertentu(surat kabar, majalah)”
d.      Kebutuhan jangkauan khalayak lokal
“sasaran yang diinginkan bersifat lokal(radio lokal, bioskop)”
e.       Kebutuhan frekuensi tinggi
“pesan-pesan yang disampaikan membutuhkan frekuensi penyampaian yang tinggi(radio)”
·         Karakterisitik kreatif
a.       Kebutuhan gerak
b.      Kebutuhan warna
c.       Kebutuhan suasana
d.      Kebutuhan demonstrasi
e.       Kebutuhan deskripsi

IV. Karakteristik Khalayak
            Khalayak merupakan faktor penentu keberhasilan komunikasi. Ukuran keberhasilan upaya komunikator yang ia lakukan adalah apabila pesan-pesan yang disampaikan melalui siaran/medium yang diterima sampai pada khalayak dan mendapatkan tanggapan positif.
            Konsep khalayak dalam konteks komunikasi telah dikenal sejak Yunani kuno. Pada massa itu pengertian khalayak menunjuk pada sekumpulan orang yang menonton suatu pertunjukan. Dengan demikian pengertian khalayak adalah sekumpulan orang yang terorganisir pada waktu dan tempat tertentu, di mana masing-masing secara sukarela datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama serta tujuan ingin memperoleh hiburan.
·         Karakterisik khalayak
a.       Khalayak sebagai penggarap informasi
b.      Khalayak sebagai “problem solver”
“informasi mampu membantu khalayak dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi”
c.       Khalayak sebagai mediator
“pada dasarnya penyebaran informasi tidak berhenti sampai khalayak saja, melainkan sangat memungkinkan seorang khalayak untuk meneruskan kembali informasi yang diterimanya kepada orang lain”
d.      Khalayak yang mencari pembela
“seseorang yang memilih medium tertentu dengan alasan bahwa informasi yang diperoleh dari medium tersebut mampu mendukung atau memperkuat keyakinannya”.
e.       Khalayak sebagai anggota kelompok
f.        Khalayak sebagai kelompok
“penyajian informasi dengan sendirinya akan disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik dari kelompok khalayak sasaran”
g.       Selera khalayak
“agar penyampaian informasi mencapai sasarannya, terlebih dahulu perlu diketahui apa dan bagaimana selera dari calon sasaran khalayak yang akan dituju”.


Refrensi:
(Ilmu komunikasi, Riswandi)

Kamis, 09 Desember 2010

ruang lingkup jurnalistik

Ciri-ciri jurnalisme
·         Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah ditipu
·         Bertindak adalah corak kerja soerang wartawan. Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan. Peristiwa tidak terjadi di ruang redaksi tetapi terjadi di luar. Karena itu yang terbaik adalah terjun langsung ketempat kejadian.
·         Berubah. Dalam perjalanan sejarahnya, surat kabar itu akan selalu mendapat dampak dari perubahan yang terjadi di masyarakat dan dalam teknologi. Perubahan tersebut menuntut peran baru dari media. Kalau dulu hanya menjadi penyalur informasi, maka kini ia menjadi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.
·         Seni dan profesi, dengan tanggung jawab professional yang mensyaratkan wartawannya melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik, tetapi mata itu harus focus, suatu arah yang mengawali pandangan.
·         Peran pers, sebagai pelapor. Melaporkan peristiwa-peristiwa yang di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Interpreter yang memberikan penafsiran atau arti pada suatu peristiwa. Cohen melaporkan peran lain dari pers, Wakil dari public, hal ini benar bagi politikus, yang menganggap laporan atau berita mengenai reaksi masyarakat adalah barometer terbaik bagi berhasilnya suatu kebijaksanaan.  Peran jaga, berperan sebagai pengkritik terhadap pemerintah. Advokasi, peran ini tampak pada penulisan editorial dan artikel, selain juga tercermin dari jenis berita yang dipiih untuk ditulis oleh para wartawannya dan cara menyajikannya.
Prinsip-prinsip jurnalisme
·         Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran, jurnalisme bisa dan harus mengejar kebenaran dalam pengertian yang praktis. Kebenaran jurnalistik ini adalah suatu proses yang dimulai dengan disiplin professional dalam pengumpulan dan verifikasi fakta.
·         Loyalitas pertama jurnalisme adalahkepada warga masyarakat. Wartawan harus menyediakan berita tanpa rasa takut atau memihak, maka mereka harus memelihara kesetiaan kepada warga masyarakat dan kepentingan public yang lebih luas di atas yang lainnya.
·         Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi. Wartawan mengandalkan diri pada disiplin professional untuk memverifikasi informasi. Mencari berbagai saksi, menyingkap sebanyak mungkin sumber atau bertanya berbagai pihak untuk komentar, semua mengisaratkan adanya standar yang professional.
·         Harus memiliki kebebasan dari sumber yang mereka liput. Kebebasan jiwa dan pemikiran bukan hanya netralitas adalah prinsip yang harus dijaga oleh wartawan. Sumber dari kredibilitas mereka adalah tetap, yaitu akurasi, kejujuran intelektual dan kemampuan untuk menyampaikan informasi, bukan kesetiaan pada kelompok tertentu.
·         Harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap kekuasaan. Sebagai wartawan kita wajib melindungi kebebasan peran jaga ini dengan tidak merendahkannya. Misalnya dengan menggunakannya secara sembarangan untuk keuntungan komersial
·         Harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar publik,  melayani masyarakat dengan baik jika mereka mendapatkan informasi berdasarkan fakta, dan bukan atas dasar prasangka dan kepentingan dalam masyarakat harus terwakili dengan baik.
·         Harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relevan. Jurnalisme harus mengimbangi antara apa yang menurut pengetahuan pembaca mereka inginkan, dengan apa yang penting menjadi menarik dan relevan.
·         Harus menjaga agar berita itu professional dan kmprehensif.  Menciptakan sebuah peta bagi warga masyarakat guna menentukan arah kehidupan
·         Memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya. Harus memiliki rasa etik dan tanggungjawab-sebuah kompas moral. Kita harus maum bila rasa keadilan dan akurasi mewajibkan, untuk menyuarakan perbedaan dengan rekan-rekan kita, apakah itu di ruang redaksi atau di kantor eksekutif.
Fungsi Utama Pers
1.      Informasi ( To Inform )
Yaitu sebagai penyampai informasi secepat-cepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya. Setiap informasi harus memenuhi kriteria dasar aktual, akurat, faktual, menarik, benar, lengkap dan utuh, jujur, berimbang.
2.      Edukasi
Informasi yang disebarluaskan pers hendaknya dalam kerangka mendidik. Karena hal inilah yang membedakan antara pers sebagai lembaga kemasyarakatan dengan yang lainnya.
3.      Koreksi
Pers merupakan pilar demokrasi keempat setelah legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Kehadiran pers dimaksudkan untuk mengawasi kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif.
4.      Rekreasi
Pers harus mampu memerankan dirinya sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus yang menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat.
5.      Mediasi
Artinya penghubung, bisa juga disebut sebagai fasilitator ataupun mediator. Setiap hari pers melaporkan berbagai peristiwa yang terjadi di dunia dalam lembaran-lembaran kertas yang tertata rapi dan menarik. Dengan fungsi mediasi pers mampu menghubungkan tempat yang satu dengan tempat yang lain, peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, orang yang satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan orang yang lain pada saat yang sama.

Karakteristik Pers
Terdapat lima ciri spesifik pers, diantaranya yaitu:
1.      Periodesitas yaitu, pers harus terbit secara periodik, misalnya setiap hari, seminggu sekali, dua minggu sekali, satu bulan sekali, atau tiga bulan sekali. Pers yang terbit setiap haripun harus tetap konsisten dengan pilihannya.
2.      Publisitas yaitu, pers ditujukkan kepada khalayak  sasaran umum yang sangat heterogen. Apa yang disebut heterogen yaitu menunjuk pada dua dimensi geografis dan psikografis. Oleh karena itu pers harus menggunakan dan tunduk kepada kaidah bahasa jurnalistik.
3.      Aktualitas yaitu, informasi apapun yang disuguhkan media pers harus mengandung unsur kebaruan, menunjuk kepada peristiwa yang benar-benar baru terjadi atau sedang terjadi.
4.      Universalitas yaitu, berkaitan dengan kesemestaan pers yang dilihat dari sumbernyadan dari keanekaragaman materi isinya
5.      Objektivitas yaitu, merupakan nilai etika dan moral yang harus dipegang teguh oleh surat kabar dalam menjalankan profesi jurnalistiknya.

Tipologi Pers
  Tipologi pers dapat dikalasifikasikan kedalam tiga kelompok besar, diantaranya yaitu:
1)     Pers berkualitas
Penerbitan berkualitas harus menyajikan penyajian yang etis, moralis,intelektual. Pers berkualitas benar-benar dikelola secara konseptual dan profesional walaupun orientasi bisnisnya tetap komersial.
2)     Pers Populer
Penerbitan pers populer memilih cara penyajian yang sesuai dengan selera zaman, cepat berubah-ubah, sederhana, tegas-lugas, enak dipandang, mudah dibaca, kaya warna, dan sangat kompromistis dengan tuntutan pasar.
3) Pers Kuning
Pers jenis ini banyak mengekploitasi warna, segala macam warna ditampilkan untuk mengundang perhatian. Penataan judul tak beraturan, tumpang tindih. Pers kuning juga tidak menganut pola penulisan judul dan pemakaian kata yang benar dan baik. Pers ini juga menggunakan pendekatan jurnalistik SCC yaitu singkatan dari sex, conflict, crime(seks, konflik, kriminal) yang selalu mendominasi pers kuning pada setiap edisiterbitan dalam bahasa kalangan budayawan.

Jenis dan Wilayah Sirkulasi pers
1.      Pers Komunitas
Pers komunitas memiliki jangkauan wilayah sirkulasi yang sangat terbatas,  biasanya hanya mencakup satu atau beberapa desa dalam satu kecamatan.
2.      Pers Lokal
Pers lokal beredar di sebuah kota dan sekitarnya. Salah satu ciri pers lokal ialah 80% isinya di dominasi oleh berita, laporan, tulisan, dan sajian gambar bernuansa lokal. Motivasi dan ambisi pers lokal adalah menjadi raja di kotanya sendiri.
3.      Pers Regional
Pers regional berkedudukan di ibukota provinsi. Wilayah sirkulasinya meliputi seluruh kota yang terdapat pada provinsi tersebut.
4.      Pers Nasional
Pers Nasional lebih banyak berkedudukan di ibu kota Negara wilayah sirkulasinya meliputi seluruh provinsi, atau setidaknya sebagian besar provinsi yang berada dalam jangkauan sirkulasi  melalui transportasi udara, darat, laut, dan sungai. Kebijakan pers nasional lebih menekankan kepada masalah isue, aspirasi, tuntutan, dan kepentingan nasional secara keseluruhan tanpa memandang sekat-sekat geografis atau ikatan primodial seperti agama, budaya, dan suku bangsa.
5.      Pers Internasional
Wilayah-wilayah pers internasional terpusat dari ibukota negara dan beberapa kota besar negara setempat  yang masuk ke dalam satelit pengaruhnya, baik secara politis maupun secara industri dan bisnis.

PILAR PENYANGGA PERS
1. Idealisme
2. Komersialisme
3. Profesionalisme

Landasan Pers Nasional
1. Landasan idiil
Tetap pancasila, artinya selama ideologi negara tidak diganti, suka atau tidak suka, pers nasional kita harus tetap merujuk kepada Pancasila sebagai ideologi nasional, dasar negara, falsafah hidup bangsa , sumber tata nilai, dan sumber segala sumber hukum.
2. Landasan konstitusional
Berarti menunjuk kepada UUD 1945 setelah empat kali dilakukan amandemen dan ketetapan- ketetapan MPR yang mengatur tentang kebebasan berserikat, berkumpul, dan kebebasan menyatakan pikiran dengan lisan dan tulisan.
3. Landasan yuridis formal
Mengacu kepada UU Pokok Pers No. 40/ 1999 Untuk pers, dan UU Pokok Penyiaran No. 32/2002 untuk media radio siaran dan media televisi siaran.
4. Landasan Strategis Operasional
Mengacu kepada kebijakan redaksional media pers masing-masing secara internal yang berdampak kepada kepada kepentingan sosial dan nasional
5.Landasan sosiologis kultural
Berpijak pada tata nilai dan norma sosial budaya agama yang berlaku pada dan sekaligus dijunjung tinggi oleh masyarakat bangsa indonesia
6.      Landasan Etis Profesional
Menginduk pada kode etik profesi, karena setiap organisasi profesi pers harus memiliki kode etik























Refrensi
Iswhara Luwi, 2005. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar, Jakarta: Kompas.
Drs AS Sumandiria Haris, Msi, 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature, Bandung: Simbiosa Rekatama Media.